Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

halaman

Sabtu, 22 November 2008

pendapat orang iran tentang indonesia

Kebetulan kejadiannya belum terlalu lama. Waktu itu di kampus, saya dan teman - teman saya sedang makan di kantin. Kemudian nggak lama berselang, orang irannya tu dateng dan ngambil tempat duduk di depan kami. Mungkin karena kursinya deket sama meja nya ibu kantin. Trus orang irannya tu mulai pesen makan dan terjadilah percakapan yang kocak antara ibu kantin versus orang iran. Abis ngomongnya kayak jaka sembung naik ojek sih. Ibunya ngomong indonesia dengan logat jawa, n orang irannya ngomong campur sari indonesia english tapi dengan logat iran yang mirip-mirip arab gitu. Trus karena agak kesusahan juga ngomongnya, jadinya kita ikutan bantuin nerjemahin indonesia ke ibunya dan bahasa inggris ke orang iran itu. Lama - kelamaan kita jadi terlibat obrolan seru sama orang iran itu. Ternyata dia itu kuliah S2 di Teknik Informatika.
Sebenarnya dia dapat 2 beasiswa satunya di India dan satunya lagi di Indonesia. Kalo boleh memilih dia lebih milih di India. Ya jelaslah dilihat dari reputasi India yang teknologi informasinya yang canggih n bagus. Saya bisa memahami hal itu, tapi agak sedih juga sih negara tercnta kita ini blom bisa se level india dalam hal kecanggihan teknologi informasinya. Hu...hu..,,Kebetulan karena visanya dia di India bermasalah dan urusan ribet lainnya akhirnya dia mutusin kuliah S2 di Indonesia.
Lama-kelamaan kita ngobrolin masalah masing - masing budaya kita masing - masing. Yang aku tau tentang Iran cuma sebatas Iran itu negara yang kebudayaannya tinggi dan dulunya termasuk salah satu negara yang memiliki kebudayaan tinggi dalam hal iptek dan arsitektur sama seperti yunani. Selain itu juga yang saya tau hanya presiden Iran yang saat ini yaitu Ahmadinejad. Saya tanya saja kondisi plitik Iran saat itu dan bagaimana kondisi secara umum di Iran . Ternyata kondisi disana sedang panas-panasnya politik. Ahmadinejad katanya tidak akan terpilih jika dia terus vokal terhadap amerika dalam hal uranium yang sedang dikembangkan Iran , karena sebenarnya rakyat Iran juga was-was terhadap dominasi Amerika dan ancaman Amerika terhadap Iran. Kemudian setelah cerita panjang lebar akhirnya kita beralih ke obrolan yang santai. Orang iran itu cerita-cerita kalo dia sangat rindu sama masakan ibunya. katanya kalo masak masakan khas iran gak tau apa namanya katanya bisa sampe 3 jam.bueeh....seng bener ae...ga kurang lama ta..., katanya aromanya itu bisa tercium sampai radius beberapa kilometer. Masa' seh, agak nggak percaya juga sih, tapi dia trus meyakinkan kita kalo itu emang bener. Trus akhirnya saya nanya gimana tentang masakan Indonesia, enakkah?? ternyata dia kurang suka masakan yang pedas -pedas, jadinya dia agak stress juga di Indonesia karena ga bisa nemuin masakan yang bener - bener taste karena masakan Indonesia kebanyakan emang pedes-pedes. Jadinya dia ga bisa milih-milih sembarang makanan. takut pencernaannya bermasalah. Trus dia juga menyoroti tentang kebersihan di Indonesia ini. Intinya kebersihan di Indonesia ini sangat kurang, sehingga dia harus beradaptasi dengan lingkungan di surabaya. Saya gak bisa mbayangin gimana dia bisa beradaptasi dari tempat yang biasanya bersih trus beralih di tempat yang kotor. Trus waktu itu nggak sengaja ada kucing di sekitar meja kami. Ka mi sih biasa aja karena emang kucingnya biasa nongkrong di kantin ini. Emang sih kadang agak risih juga kalo pas kucingnya nylundup ke kaki kita. Tapi dia cerita kalo di Iran kucing yang masuk di 'toko makanan' begitu dia menyebutnya atau mungkin seperti warung atau restoran bila ada kucing yang masuk katanya langsng di bakar idup-idup...hiii... sadis ya...,
Sebenarnya agak sedih juga negara kita ini nggak ada bagus-bagusnya di mata orang Iran itu, palingan nilai plus dari orang Indonesia adalah orang Indonesia itu ramah - ramah dan friendly. Menurutnya berbeda dengan kondisi orang Iran disana. Katanya di sana itu orang Iran itu misalnya pada saat jam istirahat kerja, atau disaat yang santai yang dibicarakan hanyalah masalah kerja atau bisnis saja, jadi tidak pernah ada habis-habisnya. Selain itu tingkat persaingan yang tinggi antara tingkat karyawan atau sejenisnya sehingga sering melakukan berbagai cara seperti saling menjatuhkan rivalnya. Jadi hanya itu saja yang menjadi nilai plus orang Indonesia. Berhubung kita ada kuliah, akhirnya kita bertiga mohon diri terhadap orang Iran itu.
Mungkin perbincangan saya dengan orang iran ini cukup menampar saya sebagai orang Indonesia, masih banyak hal yang harus diperbaiki , dan kita juga harus introspeksi diri terhadap kekurangan negara ini. Tapi ga tau kenapa saya tetep bangga sama Indonesia.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

ada kontan mahasiswa iran ini gak ya mbak Sari. Saya, Rin dari proactive worldwide kebetulan sedang riset orang2 Iran di Indonesia. makasih

Anonim mengatakan...

Hallo mbak...saya Rin Hindryati dari Proactive Worldwide. Kami kebetulan sedang melakukan riset soal orang Iran di luar negeri termasuk Indonesia. Apakah saya bisa minta kontak mahasiswa Iran yang mbak ceritakan? terimakasih

 

Sample text

Sample Text