Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

halaman

Senin, 26 Maret 2012

MASIH SENANGKAH ANAK-ANAK ZAMAN SEKARANG DENGAN LAGU ANAK-ANAK…..


Seperti biasa, aku pulang dengan menggunakan kereta rakyat, yaitu kereta ekonomi. Setelah menemukan nomor kursiku aku duduk sesuai dengan nomor yang tertera di tiketku. Tak lama, muncul 2 orang ibu-ibu yang satu ibu muda yang satu sudah paruh baya, dan satu lagi anak perempuan yang masih balita. Selang beberapa saat kami pun mengobrol dengan ibu-ibu tadi untuk menanyakan tujuan mereka dan menanyakan usia anak perempuan itu, ternyata usianya baru 3 tahun.
Beberapa saat kemudian anak perempuan itu minta dinyanyikan  “KODOK NGOREK” sama ibunya..
…Kodok Ngorek..Kodok Ngorek..Ngorek Pinggir Kali…2x
Teot Tek Blung….Teot Tek Blung …bla..bla (aku uda lupa ga hapal)
Setelah berulang kali nyanyi kodok ngorek,  adek kecil itu minta dinyanyikan Lagu “Susan Besok Gede Mau Jadi Apa”
Susan….Susan…Susan…Besok Gede Mau Jadi Apa?...
Susan Besok Gede Kepengen Jadi Dokter (lagu terusannya lupa)

Lagu juga berlanjut ke lagu  lagu lainnya, tapi aku lupa persisnya. Hebatnya ibunya hapal semua lagu anak-anak itu semua. Dan ibu itu dengan sukses mendiamkan anaknya yang rewel dan sekaligus mengajarinya kosa kata dan berlatih berbicara atau bernyanyi lebih tepatnya…
Aku kagum sama ibu itu karena hapal semua lagu anak-anak. Aku saja satu lagu tidak hapal semua, bagaimana suatu saat nanti kalo punya anak ga bisa ngajarin lagu-lagu yang baik….
Ibu itu nyanyi terus, anaknya pun mengikuti nyanyian ibunya, tapi lama-kelamaan yang tertidur bukan anaknya tapi malah ibunya malah yang ketiduran. Mengetahui ibunya tertidur dan suara nyanyian perlahan menghilang, anak kecil itu membangunkan ibunya untuk di nyanyikan lagu lagi. Padahal ibu itu sudah kelelahan. Jika melihat pengorbanan ibu itu, aku jadi teringat ibuku… Pastinya sewaktu aku kecil ibuku sangat kerepotan membawaku ke luar kota naik kereta disaat umurku masih balita seperti itu…
Jika dilihat anak zaman sekarang konsumsi lagunya seperti “Keong Racun”,”SMS”,dan lagu-lagu lain yang sudah di luar kepala anak-anak saat mereka menyanyikannya. Bagaimana lagu-lagu itu tidak terpatri di dalam kepala anak-anak itu, jika ibunya saja meninabobokkan bayi-bayinya dengan lagu SMS,atau keong racun…Ngeliat ibu-ibu yang nimang-nimang anaknya sambil nyanyikan lagu dangdut bikin ketawa sekaligus juga bikin sedih, kasian anaknya ntar yang dihapal Cuma lagu itu aja….
Semoga  ibu-ibu yang lain nggak lagi mengajarkan lagu-lagu yang aneh-aneh, malah seharusnya di perdengarkan sholawat atau kata-kata yang bagus-bagus, supaya perbendaharaan kata anaknya juga bagus dan otaknya juga berkembang baik….

INDAHNYA MENIKMATI PEMANDANGAN DARI SUDUT JENDELA KERETA API

Hal yang paling aku sukai saat naik kereta api adalah pemandangan alam yang indah yang sengaja disuguhkan oleh Allah SWT untuk kita nikmati dan kita syukuri. Sudah lama rasanya tidak pulang kampong. Namun jika pulang dari Surabaya menuju Banyuwangi, yang dapat dilihat hanyalah bangunan pencakar langit, ataupun selepas dari kawasan industry maka yang muncul adalah pemandangan  rumah-rumah kumuh penduduk yang tinggalnya disisi kanan kiri rel kereta api. Namun berbeda jika saya hendak naik kereta dari Banyuwangi ke Surabaya, maka yang terlihat adalah hamparan hijau sawah-sawah yang luas yang membentuk tangga berundak, serta warnanya yang menimbulkan harmoni karena warnanya seperti memancarkan gradasi warna yang indah, mulai dari hijau tua, hijau agak tua, hijau muda, lalu hijau kekuning-kuningan yang menandakan bahwa padi siap untuk dipanen. Di sekitar sawah juga terlihat hiruk pikuk bapak dan ibu petani lengkap dengan topi capingnya yang berbentuk kerucut terbuat dari bambu yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, ada yang memanen padi, ada yang istirahat, dan ada juga yang menanam padi.
                Namun semakin hari pemandangan yang kulihat beberapa tahun lalu dengan saat ini semakin hari lahan untuk bertani maupun lahan hijau semakin tergerus oleh bangunan-bangunan baru yang tidak tahu asalnya dari mana. Sampai kapan pemandangan ini yang selalu aku lihat ini akan dapat tetap bertahan ditempatnya? Saat ini memang menjadi masalah yang sulit ketika jumlah manusia sudah meningkat, kebutuhan perumahan juga besar, dan disambut pula oleh developer perumahan dengan senang hati, membuat sedikit demi sedikit sawah-sawah tanpa disadari tahu-tahu sudah jadi mall atau perumahan real-estate. Rupanya program KB tidak cukup untuk menahan jumlah penduduk yang semakin meningkat……..
                Setelah melamun sambil melihat keluar menikmati pemandangan dari sudut jendela, yang membuat aku jengkel adalah ada seorang ibu-ibu yang dengan gampangnya membuang sampah plastic dan bungkus kertas makanannya keluar jendela…Aku membatin dalam hati  “Duh ibu, jangan nambahin sampah lagi dong, ntar tambah kotor lagi tempatnya”.Duh gimana ya caranya buat ngasi tahu untuk ga buang sampah sembarangan, tapi omongan kita ga terlihat sok nasehati, dan ibunya ga tersinggung ya? Secara umur juga jauh ma ibu-ibu itu..mungkin ini  juga dirasakan sama orang-orang lain ketika di dalam kereta api atau di dalam bis.. Mau negur tapi sungkan, ga ditegur juga keterusan. Ujung-ujungnya daerah yang sering dilewati kereta api jadi kotor oleh sampah-sampah yang ditinggalkan penumpang kendaraan. Gimana alam  ini tetap lestari kalau aksi buang sampah sembarangan ini sudah mengakar menjadi sebuah kebiasaan.
                Jepang udah bagus banget ngelola kebiasaan individu masyarakatnya untuk tidak buang sampah sembarangan. Itu sih tidak mengagetkan dan sudah kita ketahui sejak lama. Namun Cina, joroknya hamper sama seperti Negara kita. Bahkan mungkin lebih jorok. Kamar mandi umumnya aja sampe baunya tercium dari radius puluhan meter. Ga kebayang kan joroknya. Masi mending kita kan…, tapi CIna udah dapat berbenah dari perilaku joroknya itu, karena berimbas sama pariwisata, soalnya kan turisnya lama-lama jadi illfil sama Cina. Cina juga dalam hal ketertiban juga sama kayak kita kalo ngantri ga tertib sama sekali. Namun setelah beberapa tahun pemerintah Cina sangat tegas dengan membuat sebuah peraturan pemerintah yang harus ditaati bahkan ngasi denda yang ga main-main. Hal ini sempat menimbulkan aksi demo di beberapa tempat, tapi pemerintah Cina tetap bergeming, dan terus tegas menjalankan peraturan dan sanksi bagi yang melanggarnya. Akhirnya sekitar 2 tahunan, CIna berubah manjadi Negeri yang tertib bahkan sudah menjadi kebiasaan masyarakatnya, serta jalan-jalan juga tertib. Seandainya pemerintah juga bisa tegas menindak lanjuti  semua peraturannya dan juga ada pengawas semacam polisi yang selalu menjalankan tugasnya terkait dengan masalah kebersihan dan masalah detail lainnya,tentulah akan  semakin baik Indonesia ini…

 

Sample text

Sample Text